Lemahnya sistem keamanan dari kartu ATM, karena menggukan magnet strip sehingga data didalam kartu dapat dicuri, tidak sepeti kartu kredit yang sekang sudah menggukan chip sehingga data tidak mudah dicuri.
Sementara Bank Indonesia kemarin menengarai pembobolan ATM dilakukan oleh sebuah sindikat pembobol ATM internasional, karena modus pemanfaatan data ATM biasa dilakukan di luar negeri.
Deputi Gubernur BI Budi Rochadi kemarin mengatakan, laporan mengenai adanya pembobolan ATM ini awalnya terjadi pada 16 Januari 2010.
Diperkirakan kurang lebih ada 20 juta orang pengguna ATM di Indonesia dengan nilai transaksi sekitar 20 triliun perbulan. BI sampai saat ini telah menerima laporan pembobolan rekening nasabah lewat ATM pada 6 bank, yaitu BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Permata, dan BII. Di Bali, rata-rata uang yang diambil pelaku dari korban sekali transaksi mulai Rp 8,5 juta hingga Rp 145 juta. Aksi pembobolan ini dilakukan mulai Sabtu 16 Januari hingga 20 Januari 2010.
Kejadian serupa juga pernah terjadi pada bulan oktober 2009 yang lalu, jutaan dana nasabah BCA dibobol dan kasus ini sudah dilimpakan kepengadilan dengan 6 orang pelaku, diduga otak pembobolan oleh 2 orang rusia yang bermukin di Toronto, Kanada.
Bank Indonesia juga memberikan kiat-kiat untuk menghindari praktek ilegal atas kartu ATM oleh pihak yang tidak berhak, seperti yang dikutip dari detikCom
Tipsnya adalah:
1.Rutin mengganti PIN
2.Menutup angka saat memasukkan nomor PIN
3.Memasukkan kembali kartu ATM ke mesinnya seusai melakukan transaksi dan memasukkan nomor PIN lain yang salah untuk mengecoh dan kemudian membatalkan proses tersebut.
Jadi tidak perlu khawatir menggunakan ATM anda, asal melakukan saran Bank Indonesia. Paling tidak mengganti PIN anda secara rutin....
0 komentar:
Posting Komentar