Sepuluh Perempuan Hebat

Sepuluh perempuan Indonesia ditampilkan melalui karya-karya foto  10 fotografer lewat  pameran  "A Tribute to Women 2010" yang berlangsung di Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, mulai 12 April hingga 24 April 2010.

Para perempuan tersebut  dipilih karena berprestasi dengan tema sesuatu hal yang kecil namun bermakna bagi masyarakat luas.

Murniwati Harahap








Ade Pujiati























Murniwati Harahap ( Pendiri Taman Wisata Alam Angke Kapuk Jakarta)
Ade Pujiati (Pendiri SMP Gratis)Lies Sumiarso ( Pendiri Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo, Jakarta)
Prapti Wahyuningsih (Sekolah Hijau, Bandung)
Tri Mumpuni Wiyatno (pembangkit listrik mini bertenaga air mikrohidro)
Dr.Irina Among Praja (Sekolah Anak Pemulung “KAMI”)
Ririe Bogar (Pendiri komunitas Xtra-L)
Tias Tatanka (Pengelola Rumah Dunia,Serang, Banten)
Elizabeth Widjaja (TK Pelangi,Jakarta)
Harini Bambang Wahono (pelestari lingkungan).

"A Tribute to Women 2010" terselenggara atas kerjasama Perum LKBN (Lembaga Kantor Berita Nasional) ANTARA dengan The Plaza Semanggi dan  The Village Mall.

Pada puncak acara yang berlangsung di Lobby Utama Plaza Semanggi, Jumat malam, juga menjadi ajang penghargaan  bagi 10 jurnalis foto dan  10 perempuan tersebut.

Direktur Komersial dan Teknologi Perum LKBN ANTARA Rully Charis mengatakan bahwa Industri media Indonesia banyak mengangkat perempuan dari sisi glamorous dan jarang mengangkat prestasi wanita di Indonesia.

"LKBN  ANTARA berkomitmen akan terus mendukung perjuangan wanita indonesia dalam mensejahterakan keluarga Indonesia, pendidikan Indonesia, dan lingkungan hidup Indonesia yang sejalan dengan MDGs (Millennium Development Goals).

Sementar itu Direktur The Plaza Semanggi & The Village Malls Yvette Switalski mengemukakan acara tersebut  ditujukan untuk para perempuan hebat Indonesia  yang luar biasa. "Kami senang membantu dan mendukung terselenggaranya acara ini," kata Switalski.

Asisten Deputi Menteri Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak Sally Astuti Wargana yang turut memberi sambutan mengemukakan bahwa prestasi dan penghargaan merupakan buah dari perjuangan Kartini dalam memperjuangkan kaum perempuan agar setara dengan laki-laki.

Acara dibuka dengan penampilan musik angklung dari anak anak sekolah pemulung KAMI Bekasi dengan membawakan lagu "Sue Ora Jamu" dan "Tanah Air" serta Tari Saman.

Yvette Switalski, Rully Charis, Sally Astuti   beserta  mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta  memberikan piagam penghargaan dan hadiah kepada  10 fotografer dan 10 perempuan tersebut.

Sepuluh fotografer yang berpameran adalah Aditia Noviansyah (Koran Tempo), Agung Kuncahya B.(Jurnal Nasional), Andika Wahyu (ANTARA Foto), Dudi Sugandi (Pikiran Rakyat, Bandung), Fransiskus P.Simbolon (KONTAN), Henry Lopulalan (Warta Kota), Jerry Adiguna (The Jakarta Post), Priyombodo (Kompas), Ramdani (Media Indonesia), Yudhi Sukma Wijaya (Jakarta Globe). Kurator pameran Hermanus Priyatna Perum (LKBN ANTARA) ,Arbaein Rambey (Kompas).

kompas.com

Habis Bersetubuh, Segeralah Mandi!

Tak ingin terjangkit HIV-AIDS kan? Segeralah mandi sehabis bersetubuh!


Saran ini tak main-main. Soalnya, datang langsung dari Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Nah, saat ini, tulis lama berita allafrica.com dan cnbc.com, Minggu (25/4/2010), orang nomor satu di Negeri Bafana Bafana itu sedang bungah hatinya. Pria gaek itu mengatakan hasil tes menunjukkan bahwa dia bebas dari HIV alias HIV negatif.

Zuma mengatakan hal tersebut ketika meluncurkan program pemerintah mengenai konseling dan testing. Sosok bertubuh gempal itu juga menambahkan dirinya memutuskan menjelaskan statusnya guna mempromosikan keterbukaan mengenai AIDS. Sebelumnya, Zuma sudah mengatakan bahwa dia pernah menjalani tes AIDS, tetapi tidak pernah menjelaskan hasilnya.

Zuma, kini  memiliki tiga orang istri sah, banyak dikritik sejak muncul berita bahwa dia juga memiliki seorang anak yang lahir di luar pernikahan. "Setelah melewati pertimbangan matang, saya memutuskan untuk menjelaskan hasil tes saya," katanya.
"Hasil tes bulan April, sama seperti juga tiga uji lainnya menunjukkan pertanda negatif dari virus HIV," imbuhnya.

Segera mandi
Nyatanya, ada harapan yang mencuat dalam pikiran Zuma. Menurut hematnya, justru dengan mengumumkan hasil uji kesehatannya, keterbukaan jadi mengemuka. Lalu, stigma HIV-AIDS bisa terhapus. "Kita harus bekerja keras bersama-sama," katanya di depan sejumlah hadirin di sebuah rumah sakit di dekat Johanesburg.

Lebih lanjut, Zuma menambahkan, seluruh warga Afsel harus yakin kalau penderita HIV-AIDS tak melakukan kriminalitas apapun.
Nah, problem sejatinya ada pada diri Zuma. Soalnya, kehidupan seksual pria berusia 68 tahun ini menjadi sorotan rakyatnya di media massa.

Empat tahun lalu, saat di persidangan kasus pemerkosaan yang dituduhkan kepadanya, Zuma mengaku melakukan hubungan seksual tanpa alat pelindung dengan perempuan penderita HIV positif. "Tapi saya segera mandi agar tak terkena HIV," begitu kilahnya, kala itu.

Alhasil memang, Zuma yang baru setahun jadi presiden Afsel itu memang bebas dari tuduhan. Tak cuma itu, sikap Zuma mengenai AIDS banyak mendapatkan sambutan.
Zuma dalam kampanye soal pencegahan HIV-AIDS itu juga mematok target selama dua tahun ada 15 juta orang menjalani tes penyakit mematikan itu. Lalu, akan ada pasokan obat bagi 80 persen penderita yang memerlukannya.

Afrika Selatan memiliki jumlah penduduk terbesar yang menderita AIDS, dan lebih lima juta orang sekarang ini mengidap HIV-positif.
Maret lalu, Zuma lolos dari mosi tidak percaya yang diajukan oleh partai-partai oposisi setelah muncul berita bahwa dia memiliki seorang anak dengan Sonono Khoza, 39 tahun, putri dari Ketua panitia Piala Dunia Afrika Selatan, Irvin Khoza.


kompas.com

Bunuh diri Plaza Medan Fair

Seorang Wanita Bunuh Diri di Plaza Medan Fair


Seorang wanita tewas mengenaskan setelah nekat terjun bebas dari lantai empat Plaza Medan Fair, Medan, Sumatra Utara, Ahad (25/4) pagi. Untuk menutupi peristiwa ini, petugas keamanan Plaza Medan Fair langsung mengevakuasi jenazah wanita keturunan Thionghoa ini ke basement sebelum polisi tiba di lokasi kejadian. Bahkan, ceceran darah dibersihkan. Sejumlah wartawan yang mencoba meliput juga dihalang-halangi hingga berujung keributan.

Aksi pengelola plaza untuk menutupi kasus ini tak berhenti sampai disitu. Jenazah wanita yang diperkirakan sekitar 32 tahun ini juga berusaha disembunyikan. Namun, polisi yang datang kemudian mengejar mobil pembawa jenazah tersebut. Keributan pun kembali terjadi. Aparat Kepolisian Sektor Medan Baru ribut dengan petugas keamanan yang berkeras membawa jenazah ke rumah sakit. Padahal polisi belum melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Setelah bersitegang beberapa saat, jenazah dibawa kembali ke lokasi kejadian. Suasana ini kembali membuat geger pengunjung plaza yang mulai terlihat memadati pusat perbelanjaan ini. Seorang sakti mata menuturkan, wanita dengan ciri-ciri rambut pirang serta berkulit putih tersebut tewas setelah meloncat dari lantai empat sekitar pukul 10.00 WIB saat plaza baru dibuka.

Wakil Kepala Polsek Medan Baru Inspektur Satu Gunawan mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan bukti terkait motif dibalik aksi bunuh diri wanita tanpa identitas itu. Dia mengaku kesal dengan sikap pengelola plaza yang mengabaikan hak polisi dalam menyelidiki kasus ini. Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban dibawa ke rumah Sakit Pirngadi untuk diotopsi.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pengelola Plaza Medan Fair. Sementara berdasarkan catatan Polsekta Medan baru, aksi bunuh diri dari lantai empat plaza ini sudah dua kali terjadi dalam lima bulan terakhir. Sebelumnya pada akhir Desember 2009 silam, seorang pria meski tidak sampai meregang nyawa setelah loncat dari lantai empat.


Bunuh Diri di Mal, Tujuh Orang Diperiksa

Kepolisian Sektor Medan Baru, Medan, Sumatra Utara, hingga Ahad (25/4) petang masih menyelidiki kasus bunuh diri seorang wanita pengunjung Plaza Medan Fair. Sedikitnya tujuh saksi dimintai keterangan. Dari lokasi kejadian, rekaman closed circuit television (CCTV) disita petugas.

Dalam video tersebut terlihat wanita yang hingga kini belum diketahui identitasnya tersebut meloncat dari lantai empat dengan cara memanjat ke atas pagar pembatas lantai gedung. Kapolsekta Medan Baru Ajun Komisaris Polisi Muhammad Yoris Marzuki mengatakan pihaknya masih terus menyidik demi mengungkap identitas korban dan latar belakang aksi nekatnya.

Selain tujuh saksi dari petugas keamanan Plaza Medan Fair dan pengunjung yang kini sudah diperiksa, kepolisian juga akan memanggil sejumlah saksi lain untuk dimintai keterangan seputar perbuatan pengelola plaza yang merusak lokasi kejadian dengan mengangkut jenazah sebelum polisi menyelidiki tempat itu.

Yoris juga berharap setiap keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar mengecek ke Rumah Sakit Pirngadi, Medan, untuk mengenali wanita dengan ciri-ciri berbaju kaos berwarna merah muda, bercelana putih ukuran 3/4, keturunan Tionghoa, berambut pirang, dengan usia diperkirakan sekitar 25 hingga 30 tahun.

Sementara itu, Manajer Operasional Plaza Medan Fair Lina, usai dimintai keterangan mengaku pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan internal, termasuk perbuatan petugas keamanan yang telah menyalahi prosedur hukum tanpa melakukan koordinasi dengan petugas kepolisian dan langsung mengevakuasi jenazah.

Seperti diketahui, aksi terjun bebas wanita tanpa identitas ini terjadi pagi tadi di saat Plaza Medan Fair baru buka [baca: Seorang Wanita Bunuh Diri di Plaza Medan Fair]. Situasi tersebut sempat membuat geger pengunjung yang mulai.

liputan6